INVESTIGASI NEWS.CO
LAMPUNG - Partai Garuda Nusantara (GARNUS) Provinsi Lampung makin menunjukkan keseriusannya untuk hadir di tengah masyarakat melalui GARNUS DEVELOPMENT PROGRAM. Dalam hal ini Ketua DPD GARNUS Lampung yang akrab di sapa dengan Bang Randi melakukan konsolidasi dengan Sekretaris OK OCE FOREVER Provinsi Lampung Bang Sandi Febri Wijaya.
Adapun hasil dari pertemuan ini di antaranya adalah sebuah sinergi antara OK OCE FOREVER Lampung dengan GARNUS Lampung untuk memajukan iklim ekonomi khusus nya UMKM di Lampung, dimana pada saat ini sedang berduka karena terbatasnya kegiatan di karenakan PPKM akibat Covid -19 yang Makin Merajalela.
GARNUS Lampung akan mengadakan sebuah event untuk membangkitkan embrio enterpreneur muda agar bisa bersaing dan menciptakan peluang usaha kedepannya dengan tema “Young Enterprenuer Bangkit". Program ini adalah sebuah langkah nyata dimana sektor ekonomi yang tidak terdampak adalah sektor ekononi Digital.
Ekonomi digital dinilai menjadi penopang perekonomian Indonesia selama masa pandemi Covid-19.
Berdasarkan data BPS, sektor informasi dan komunikasi (Infokom) mencatat pertumbuhan tertinggi pada kuartal II 2020, Jumat 14/8/2021.
“Pertumbuhan sektor infokom 10,88% pada kuartal II 2020 disinyalir karena selama pandemi Covid-19 masyarakat menggantungkan kehidupannya pada ekonomi digital.
Bahkan bisnis daring Fast Moving Consumer Goods (FMCG) diprediksi akan meningkat 400% selama tahun 2020,” ujar Sandi.
Saat dimintai keterangan, ketua DPD GARNUS Lampung Fauzan Randi menegaskan "bahwa program ini akan dapat dilaksanakan dengan baik apabila semua pihak bisa bekerja sama dan bersinergi serta mendapatkan dukungan dari pemerintah.
Untuk Pilot Project di Kota Bandar Lampung dahulu Dimana event ini akan melibatkan para enterprenuer muda yang ada di 20 kecamatan kota Bandar Lampung untuk bisa mengikuti program pelatihan, pembinaan, pengembangan, serta mendapatkan akses permodalan", ucapnya.
Meski di tengah pandemi Covid-19, ekonomi digital di Indonesia pada tahun 2020 bertumbuh 11% dibanding tahun sebelumnya.
Angka tersebut merupakan yang tertinggi dibanding Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand dan Vietnam.
Hal tersebut didorong oleh perubahan perilaku masyarakat di masa pandemi. Masyarakat yang lebih banyak beraktivitas di rumah lebih memilih melakukan less contact economy seperti berbelanja daring, dan melakukan aktivitas pekerjaan melalui pertemuan virtual. Covid-19 juga membuat konsumsi produk kesehatan dan daya tahan tubuh meningkat.
Pergeseran pola konsumsi masyarakat tersebut juga mendorong UMKM yang tadinya melaksanakan usahanya melalui cara konvensional menjadi turut beradaptasi menggunakan e-commerce.
Sebanyak 1 dari 5 pelaku usaha yang aktif menjual di e-commerce adalah pengguna baru.
Ucap Sandi, "Adapun dalam mendukung ekonomi digital, saat ini Baiknya Pemintah melakukan penyiapan dan pengembangan SDM (talenta digital), menguatkan ekosistem start-up untuk mendukung digital entrepreneur, dan meningkatkan konektivitas sebagai backbone ekonomi digital. Langkah lain yang tak kalah penting adalah dengan membuat berbagai inisiatif pengembangan, kebijakan dan regulasi".
Kami berharap dengan kegiatan ini kedepannya akan lahir para pengusaha muda yang menjadi penggerak bangkitnya Perekonomian Lampung.***Enrolis