Komentar
INVESTIGASINEWS.CO
KERINCI - Pembangunan gedung Laboratorium Biologi dan UKS Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 11 menuai sorotan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Petisi Sakti dan masyarakat.
Anggaran pembangunan yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Provinsi Jambi, dikelola oleh pihak sekolah dan komite ini terkesan sarat korupsi, diduga ada penyimpangan dalam pembelajaan uang negara pada kegiatan pembangunan tersebut.
Hal itu dikatakan Ketua LSM Petisi Sakti, Indra, kepada media, Senin 17/10/2022.
"Benar, ada dugaan penyimpangan mutu dan kualitas pekerjaan yang selalu dijadikan lahan untuk mencari keuntungan yang sebenarnya terlihat, ada kecurangan pada pemasangan cincin dengan sengaja memperkecil jarak dan di pemasangan bata tidak pakai balok sehingga tidak kuat," terang Indra.
Tidak itu saja, Indra juga menyampaikan bahwa proyek ini tidak terlihat papan informasi sama sekali.
"Yang lebih parah lagi, batu yang digunakan kuat dugaan dipasang batu kapur dan tidak dipasang papan nama kegiatan proyek," sambung Indra.
Sementara, Kepala sekolah SMAN 11, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Senin 17/10/2022, dirinya menolak surat konfirmasi dari LSM Petisi Sakti.
"Kami menduga Kepala sekolah SMAN 11 Kerinci, ada persekongkolan dengan komite," tutup Indra.
Sebelumnya, media sudah mencoba melakukan konfirmasi dan wawancara dengan pengawas proyek di lokasi, Pendra, sekira seminggu yang lalu, ia menyebutkan jumlah anggaran yang diperuntukan untuk ruangan laboratorium biologi Rp 361.322.000.000.
"Sedangkan pembangunan ruang UKS Rp 262.267.000.00 dan untuk Ruang Computer sebesar Rp 181.000.000.00," terangnya.
Ketua LSM Petisi Sakti, Indra, meminta kepada dinas terkait untuk tetap mengawasi pelaksanaan proyek tersebut, dan jika perlu pihak inspektorat harus lakukan pemeriksaan proyek ini.***
Laporan: Arif Saputra
