Foto: Perwakilan pengurus Asosiasi Penjahit Tualang Japridal dan Iwan bersama para pengurus menjenguk kawan seprofesi, Ramli Penjahit New Best yang mengalami musibah.
INVESTIGASINEWS.CO
SIAK. Perawang - Rutinitas sosial yang dilakukan Persatuan Penjahit Tualang selalu memberi bantuan, baik kepada masyarakat kurang mampu, kaum dhuafa, fakir miskin, anak yatim maupun rekan-rekan seprofesi yang mendapat musibah atau kemalangan.
Seperti hari ini Rabu (16/11/2021), Perwakilan pengurus Asosiasi Penjahit Tualang Japridal dan Iwan bersama para pengurus menjenguk kawan seprofesi, Ramli Penjahit New Best yang mengalami musibah, istrinya ditimpa sakit yang sempat dirawat inap RS Pekanbaru, meminta bantuan kepada teman seprofesi untuk bisa meringankan biaya pengobatan, maka dengan inisiatif DAL TAILOR bersama teman- teman penjahit lainnya berkomitmen untuk saling bantu.
"Dadanya buk Af sakit susah bernafas, maka segera dilarikan ke Puskesmas Perawang dan lanjut dirujuk ke PKU," terang Ramli New Best saat menerima kedatangan DAL TAILOR bersama teman penjahit lainnya di kediamannya Rabu 16/11/2022.
Perwakilan Asosiasi Penjahit Tualang, Japridal memberi semangat agar buk Af cepat sembuh dan bisa beraktivitas kembali mendampingi suaminya dalam berusaha memenuhi kebutuhan keluarga.
Bersama para Relawan, Japridal berhasil mengumpulkan dana kemudian memberikan langsung tunai kepada Ramli Penjahit New Best.
"Semoga bermanfaat dan bisa meringankan beban tanggungan keluarga. Kami Asosiasi Penjahit Tualang akan terus rutin melakukan kegiatan sosial dengan memberi bantuan, baik terhadap masyarakat, anak yatim piatu maupun rekan satu profesi. Hal ini kami lakukan atas saran dari sesepuh penjahit Tualang," terang Japridal.
Selain itu juga berpedoman pada ajaran agama bahwa sudah sepatutnya manusia bersyukur karena Allah SWT dapat memberikan kesempatan kepadanya untuk memberikan bantuan kepada orang lain,
memberikan sesuatu kepada orang lain bukan berarti kita menjadi rugi.
Jika manusia mengukurnya dengan materi dan hitungan matematis, kata Japridal, mungkin saja manusia akan memberi pada orang lain lalu berkata apa yang dimiliki akan berkurang.
"Sejatinya sikap memberi itu tak sama sekali merugi. Asalkan nilai pemberian itu dilandasi dengan ketulusan, keikhlasan, dan juga keimanan. Membantu dalam kebaikan seberapapun besar dan kecil nilainya akan terasa ringan apabila dilakukan dengan tulus dan ikhlas," sambungnya.
Dalam ajaran beragama disebutkan bahwa kita harus senantiasa tolong-menolong dalam hal kebaikan dan dilarang tolong-menolong dalam berbuat dosa.
"Kita sebagai umat harus senantiasa bermanfaat untuk orang lain dengan cara menolong orang yang sedang mengalami kesusahan," tutup Japridal.
Dalam (Q.S. at-Taubah[9]: 71) juga terdapat perintah untuk tolong-menolong :
وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَيُؤْتُونَ الزَّكَاةَ وَيُطِيعُونَ اللَّهَ وَرَسُولَهُ أُولَئِكَ سَيَرْحَمُهُمُ اللَّهُ إِنَّ اللَّهَ عَزِيزٌ حَكِيمٌ (71)
Artinya: “Dan orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, melaksanakan shalat, menunaikan zakat, dan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka akan diberi rahmat oleh Allah. Sungguh, Allah Maha perkasa, Maha bijaksana”.(Q.S. at-Taubah[9]: 71).***jpr.r
Liputan Khusus InvestigasNews.