Suhartin Bungalaleng: "Reading Camp Mendongkrak Kualitas Pendidikan"

InvesBoleh diganti atau hapus

InvesBoleh diganti atau hapus

HU-KRIM


Suhartin Bungalaleng: "Reading Camp Mendongkrak Kualitas Pendidikan"

Minggu, 01 Oktober 2023
Foto: Suhartin Bungalaleng, kabid GTK, muda, bijak dan bersahaja.

INVESTIGASINEWS.CO
Lembata - Berbagai upaya dan terobosan ditempuh pemerintah Kabupaten Lembata untuk mendongkrak kualitas pendidikan di Lembata. Salah satu upaya teranyar yang sedang digebrak pemerintah kabupaten Lembata adalah Reading camp.
   
READING camp adalah gebrakan Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata untuk meningkatkan kualitas pendidikan di tanah Lomlean, melalui program literasi.

Sesungguhnya Reading camp sudah berjalan setahun yang lalu sebagai fase expedisi alias uji coba di kabupaten Lembata. Dari uji coba selama setahun ternyata sangat bermanfaat bagi perkembangan dunia pendidikan di kabupaten Lembata, maka pemerintah kabupaten Lembata membangun kerja sama dengan  Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) provinsi NTT.
Foto: Para kepala sekolah,yang hadir pada momen penandatangana reading camp. 

Penandatanganan kerjasama dalam rangka peningkatan literasi anak SD melalui program reading camp tersebut berlangsung di Aula Kopdit Ankara, di Jl. Bandara Wuno Pito, Kelurahan Lewoleba Timur, Sabtu 30/09/2023.

Reading camp sendiri akan diberlakukan di semua lingkungan pendidikan jenjang sekolah dasar,sekabupaten Lembata.

Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan Dinas Pendidikan Kabupaten Lembata, Suhartin Bungalaleng, ketika disambangi di sela momen penandatanganan kerja sama tersebut, mengungkapkan bahwa sesungguhnya reading camp sudah berjalan selama setahun sebagai uji coba di kabupaten Lembata.

"Reading camp ini sudah dijalankan sebagai uji coba di kabupaten Lembata selama setahun. Dari uji coba tersebut ternyata sangat memberikan dampak positif bagi peningkatan mutu pendidikan di kabupaten Lembata, maka penandatanganan kerja sama dengan Balai Penjamin Mutu pendidikan sebagai momentum terbukanya gerbang kebangkitan dunia pendidikan di kabupaten Lembata, dilaksanakanng", ungkap Suhartin.
Dia juga mengatakan hal hal positif yang bisa dibangun melalui kolaborasi dengan BPMP adalah meningkatkan kualitas guru melalui Bintek dan workshop yang tidak melalui sistem daring lagi, tapi sebaliknya melalui jalur luring.

"Selain itu, metode reading camp terbagi dalam 5 level, dengan menguji anak untuk bisa membaca kata, kalimat dan membaca cepat. Dari kemampuan membaca ini, anak anak ditempatkan pada level 5 bagi yang bisa membaca cepat. Level 3 dan 4 bagi peserta didik yang mampu membaca kata. Dan yang hanya mampu membaca abjad akan menempati level 1 dan 2," terangnya. 

Selanjutnya pihak sekolah harus berupaya untuk mendongrak level 1 dan 2, ke level 3 dan 4, agar bahkan ke level 5, sehingga level 1 dan 2 menjadi nihil.

Kabid muda nan santun ini juga menuturkan, selama uji coba setahun, semua sekolah sudah menerapkan reading camp, an progresnya sudah dikirim, sehingga diketahui 20% masih tertahan di level 1dan 2, serta  80% sudah berada pada level 3,4,dan 5.

Salah satu upaya untuk membimbing peserta didik dari level 1dan 2 ke level 3,4 dan 5adalah dengan menerapkan metode komunikasi dua arah. 

"Komunikasi dua arah melibatkan orang tua peserta didik, sehingga dapat diketahui bagaimana perkembangan anak di rumah. Misalkan saja, seorang anak di sekolah tidak bisa membaca, tetapi di rumah dia bisa membaca, maka metode yang diterapkan orang tua di rumah bisa digunakan para guru di sekolah, sehingga kolaborasi antara para guru di sekolah dengan orang tua peserta didik bisa berjalan dengan baik untuk transfer methode pendidikan', urai Suhartin. 

Suhartin juga menjelaskan, penerapan reading camp bersasaran pada kelas rendah, maka peserta yang hadir pada momen bersejarah ini adalah 160 orang Kepala sekolah dan 160 orang guru kelas rendah.
Suhartin juga berpesan kepada semua guru sekabupaten Lembata, agar memanfaatkan momen ini dengan sebaik baiknya, jngan puas dengan posisi yang ada, sebaliknya selalu berinovasi untuk menemukan methode baru untuk mengosongkan peserta didik dari level 1 dan 2.

"Kepada semua guru, saya minta manfaatkan momen ini dengan sebaik baiknya. Selalu berinovasi untuk menemukan solusi untuk mengosongkan peserta didik dari level 1 dan 2, bila perlu dengan time linenya. Berupaya untuk berkolaborasi dengan semua steakholder, seperti LSM, Yayasan, Lembaga serta semua pihak yang peduli akan pendidikan demi meningkatkan kemampuan diri dan kualitas pendidikan", tutup Kabid nan bersahaja ini.***(TV.Balawala)

Most Popular

Video InvestigasiNews.co

https://www.youtube.com/@investigasinewsredaksi/featured

Video Terpopuler

https://www.youtube.com/@DwiPurwanto-kd4uf

Berita Terkini

SMSI Riau Tuntaskan Agenda Kerja Tahun 2024

Foto: SMSI Riau Tuntaskan Agenda Kerja Tahun 2024. INVESTIGASINEWS.CO PEKANBARU - Sepanjang Tahun 2024 yang sebentar lagi akan b...