INVESTIGASINEWS.CO
Lembata - Pensiun dari tugas sebagai seorang PNS, dan menjalani sisah hidup tanpa beban dan nyaman dalam keseharian adalah impian dan harapan semua orang yang berprofesi sebagai PNS/ASN. Tapi tidaklah demikian yang dialami Ibu Yuliana Kenek, S.Pd. Ada apa?
Ibu Yuli, demikian sapaan kesehariannya, diterpa persoalan yang menjadi beban dalam kehidupan kesehariannya dalam menikmati masa pensiunnya sebagai sorang PNS guru sekolah dasar, Ahad 12/01/2025.
Betapa tidak, gaji sertifikasinya diakhir masa tugasnya sebagai seorang guru PNS tidak terbayar oleh dinas pendidikan kabupaten Lembata, sehingga guru yang pensiun pada bulan Desember 2023 ini menjalani kehidupan dimasa pensiunnya penuh dengan beban, terutama beban psikis, karena selalu terbayang, ada apa gerangan? sehingga haknya yang harus dia nikmati dimasa purna baktinya, hilang tanpa alasan yang jelas.
Biasanya gaji sertifikasi tahap terakhir pada akhir tahun kan terbayar pada awal tahun berikutnya. Dengan demikian, maka gajian sertifikasi pada tahap terakhir tahun 2023, akan terbayar pada bulan januari 2024. Pada tanggal 2 Januari 2024, ibu guru yang yang selalu tampak ramah ini, bersama rekan rekan guru yang lainnya mengambil kupon di dinas pendidikan kabupaten Lembata untuk buka blokir rekening di bank NTT cabang Lembata di Lewoleba.
Setelah membuka blokir dan cek saldo, ternyata gaji sertifikasinya satu tahap tidak terbayar dan langsung melakukan klarifikasi ke bagian Customer service bank NTT, dan mendapat jawaban, bahwa benar gaji sertifikasi YULIANA KENEK, S.Pd tertunggak satu tahap.
Pada kesempatan itu, pihak bank NTT langsung memberikan print out sebagai bahan bukti bagi Yuliana kenek, S.Pd. untuk mengadu ke dinas pendidikan kabupaten Lembata.
"Bukti print out itu saya berikan kepada Kepala bidang Guru dan tenaga Kependidikan, dan beliau berjanji akan menindak lanjuti, tapi semua butuh proses dan proses butuh waktu", ujar Yuliana, guru yang dulu mengajar anak anak kelas satu ini.
"Sehingga pada tanggal 8 Januari 2025, saya mendatangi bapak kabid GTK pada dinas pendidikan kabupaten Lembata, tapi yang bersangkutan sementara tidak berada di tempat, sehingga saya langsung mendatangi bendahara yang berinisial Atn, dan menjelalskan delik permasalahan, sambil menyodorkan bukti print out dari bank NTT. Tetapi jawaban dari bendahara ini sungguh diluar nalar manusia normal yang makin jadi beban buat saya. Ini print out tahun 2024, sedangkan ibu Yuli sudah pensiun tahun 2023. Jadi nanti kalau ada dana kami bayar untuk tunggakan bulan Oktober dan November tahun 2023, sedangkan bulan Desember 2023, ibu Yuli sudah pensiun", ujar Ibu Yuli meniru jawaban sang bendahara.
Dari jawaban sang bendahara ini, ada beberapa opsi yang menjadi pertanyaan atas dilema gaji Yuliana.
"Ada teman guru yang pensiun pada bulan September 2023, gaji sertifikasinya dibayar sampai bulan Desember 2023. Saya mengabdi sampai batas usia pensiun pada bulan Desember 2023, tapi gaji sertifikasi untuk bulan Desember tidak terbayar, lalu uangnya masuk di rekening siapa? ujar mantan guru kelas satu pada SDN Batas Kota ini dalam nada tanya berirama bingung.
Semoga semua pihak yang berkepentingan dengan gaji para pahlahwan tanpa tanda jasa ini, dapat melihat dengan mata hati, dengan rasa kemanusiaan, sehingga dapat dituntaskan tanpa melukai rasa.***(tvb)