Pemilihan Presiden Mahasiswa (BEM) Universitas Flores Ende, Diminta Ketua KPRK Beri Penjelasan dan Transparansi

NTT - Pemilihan Presiden Mahasiswa (BEM) Universitas Flores Ende yang digelar secara online pada Senin, 3 Februari 2024, menyisakan kontroversi terkait ketidaksesuaian hasil rekapitulasi dengan regulasi yang berlaku.

Proses ini mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak, khususnya terkait dengan ketidakcocokan antara hasil yang diumumkan dan ketentuan resmi yang mengatur pemilihan. 

Menurut keterangan yang diperoleh dari Ketua Komisi Pemilihan Rakyat Kampus (KPRK), Rion, dalam keterangan tertulisnya yang diterima awak media, Senin 3 Februari 2025, rekapitulasi suara yang diterima panitia menunjukkan angka yang tidak mencerminkan hasil yang seharusnya.

"Hasil rekapitulasi suara yang sudah masuk adalah sebagai berikut: Pasangan calon (Paslon) nomor urut 01 meraih 431 suara dengan persentase 10,20%, sementara Paslon nomor urut 02 memperoleh 667 suara dengan persentase 15,79%. Total suara yang masuk mencapai 1.998 dengan persentase 25,99%," jelas Rion. 

Namun, meskipun data tersebut telah dihimpun, terdapat sejumlah suara yang belum tercatat. 

"Jumlah mahasiswa yang belum memilih mencapai 3.127, sehingga total keseluruhan pemilih adalah 4.225," lanjutnya. 

Meskipun demikian, salah satu mahasiswa aktif, Viktor Nodet, menyampaikan keberatannya terhadap hasil pemilihan yang dinilai belum memenuhi syarat. Viktor menilai bahwa hasil tersebut tidak sesuai dengan aturan yang mengharuskan partisipasi minimal setengah dari jumlah mahasiswa, ditambah satu suara (1/2n +1).

"Saya meminta kepada Ketua KPRK beserta jajarannya untuk memberikan penjelasan lebih lanjut dan mempertanggungjawabkan proses pemilihan ini sebelum keputusan akhir mengenai ketua BEM diumumkan," kata Viktor dengan tegas. 

Kontroversi ini pun, kata Viktor, membuka perdebatan di kalangan mahasiswa Universitas Flores Ende mengenai transparansi dan keabsahan proses pemilihan yang seharusnya menjamin keterwakilan suara mahasiswa secara adil dan sesuai regulasi.

Hingga saat ini, lanjutnya, belum ada tanggapan lebih lanjut dari pihak KPRK mengenai langkah yang akan diambil untuk menyelesaikan masalah ini. 

Kejelasan dan transparansi dalam pemilihan ini, kata dia, sangat diharapkan agar tidak merusak kepercayaan mahasiswa terhadap lembaga pemilihan BEM Universitas Flores Ende. 

Dengan hasil yang dipertanyakan ini, banyak pihak berharap agar pihak kampus segera memberikan klarifikasi dan memastikan bahwa proses pemilihan dilakukan dengan sesuai aturan demi menjaga kredibilitas dan integritas lembaga mahasiswa.***f

Penulis FR.