Komentar
Siak – Afni Z, calon Bupati Siak terpilih dengan perolehan suara terbanyak, menanggapi banyaknya pertanyaan terkait keberadaan seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) sebagai saksi utama dalam sidang sengketa Pilkada Siak di Mahkamah Konstitusi (MK). Dalam unggahan di akun Facebook pribadinya, Afni mempertanyakan aspek moralitas dan netralitas ASN dalam proses tersebut.
Dalam pernyataannya, Afni menjelaskan bahwa secara hukum, seorang ASN diperbolehkan menjadi saksi, terutama jika telah mendapatkan izin dari pimpinan. Namun, yang menjadi sorotan adalah bukan sekadar legalitasnya, melainkan juga etika dan profesionalisme ASN dalam menjaga netralitas di kontestasi politik.
Afni juga menyoroti pertanyaan hakim MK mengenai posisi ASN tersebut dalam hirarki pemerintahan. Menurutnya, hal ini menunjukkan adanya kekhawatiran terhadap netralitas ASN yang terlibat.
"Kehadiran seorang ASN sebagai saksi utama dalam sengketa Pilkada, apalagi jika mendukung salah satu pihak yang merupakan atasannya, tentu menimbulkan pertanyaan moral. Apakah kesaksiannya benar-benar objektif, atau ada unsur keberpihakan yang dapat merusak prinsip netralitas ASN?" ujar Afni.
Ia menambahkan bahwa jika netralitas ASN terus-menerus dilanggar tanpa konsekuensi, hal ini bisa berujung pada pergeseran dari pelanggaran moral ke pelanggaran hukum.
"Meskipun secara hukum sah, dari sudut pandang etika birokrasi dan norma moral, kehadiran ASN tersebut di sidang MK tetap bisa diperdebatkan. Seharusnya, seorang ASN lebih berhati-hati dalam menjaga integritas dan netralitasnya agar tidak menimbulkan persepsi keberpihakan yang merugikan institusi tempat ia bekerja," tutup Afni.***komar
